Kokok ayam memecah lengang pagi
Bulir wudlu mengalir di sudut pipi
Elus dada, kekurangan nasi
Goes ontel, sang sobat sejati
Menuju sekolah, dengan perut tak berisi
Sinar sang surya menyikut pipi
Usap debu dan peluh di dahi
Salam kecup di tangan
Menjadi saksi atas kebaktian kami
Pengabdianmu atas dasar ketulusan jiwa
Membagi ilmu, dari generasi ke generasi
satu tambah satu sama dengan dua
aksara merangkai aksara menjadi kata kata
Kami bukan keturunan rakyat mulia
Kami hanya rakyat-rakyat jelata
Pertemuan pertama di masa orientasi
Masih berseragam putih molek berseri
Berdasi merah, tut wuri handayani
Datang diantar, pulang sendiri
tahun demi tahun cepat berlalu
Perpisahan terkurung rindu
Mengenang silam, yang mencari ilmu
dan semua melepas genggaman tangan ku
Masih teringat drama-drama
Merayakan hari jadimu bersama
Menyanyikan yel-yel gembira
Melantunkan ayat suci, menyentuh jiwa
Tutur katamu adalah do'a
Menuntun kami mengarungi masa
Kelak kan menjadi orang bijaksana
Yang berguna bagi nusa dan bangsa
Menuju sekolah, dengan perut tak berisi
Sinar sang surya menyikut pipi
Usap debu dan peluh di dahi
Salam kecup di tangan
Menjadi saksi atas kebaktian kami
Pengabdianmu atas dasar ketulusan jiwa
Membagi ilmu, dari generasi ke generasi
satu tambah satu sama dengan dua
aksara merangkai aksara menjadi kata kata
Kami bukan keturunan rakyat mulia
Kami hanya rakyat-rakyat jelata
Pertemuan pertama di masa orientasi
Masih berseragam putih molek berseri
Berdasi merah, tut wuri handayani
Datang diantar, pulang sendiri
tahun demi tahun cepat berlalu
Perpisahan terkurung rindu
Mengenang silam, yang mencari ilmu
dan semua melepas genggaman tangan ku
Masih teringat drama-drama
Merayakan hari jadimu bersama
Menyanyikan yel-yel gembira
Melantunkan ayat suci, menyentuh jiwa
Tutur katamu adalah do'a
Menuntun kami mengarungi masa
Kelak kan menjadi orang bijaksana
Yang berguna bagi nusa dan bangsa
0 Comment:
Posting Komentar