Senyummu gelora kalbuku
Tangis itu adalah tutur kata nurani
Tetapi, kesadaranmu adalah anugerah sesaat
Yang terpendam dalam rayuanku disini
Mawar kelabu telah suram
Ajakan kembang lusuh bercumbu
kutolak dengan sajak sajak untukmu
yang membalut sukma kehidupanku
Sederet potret matamu
Menyipu malu raut wajahku
persetan, kau tidak lagi seperti itu
Pahit seperti pengkhianatan yang dalam
Kala nestapa mengubur hatimu
Kau datang mengumbar tangisan
Saat sukacita tlah mendekap erat tanganmu
Kau pergi dalam memori serpihan hati
Jangan paksa tuk pergi
Perlu waktu untuk semua ini
Lupakan semua perkataan basi
Takkan kenang kenangmu nanti
Jumat, 20 Mei 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Comment:
Posting Komentar